Sunday 12 June 2016

TEMPAT FAVORITNYA PARA PENDAKI GUNUNG BURNI TELONG 2624 MDPL

View dari shelter 3
Halo sobat-sobatku kembali mengupdate cerita, cerita lama yang tak perlu diceritakan.
Kalau engga diceritakan kasian juga lama-lama disimpan, karna disini kita mau berbagi kebahagiaan.
Ayo terus dibaca jangan sungkan-sungkan .


Kamis 24 Desember 2015, Tim bergerak dari Banda Aceh menuju Bandar Lampahan (Erza, arwady, sarwo, ucok). Sekitar pukul 4 sore mereka sudah sampai di pos pendakian desa Rembune .

Mana kawan mu ko gak kunjung sampai? *tanya pak adi kepada bg sarwo
Tim memutuskan untuk tidak berangkat dulu sebelum saya datang.*widihh sebuah kebanggan bagi saya wkwkw


Kemudian mereka pun diajak shalat magrib berjamaah oleh pak adi dan pak adi selaku kepala pemuda kampung yg menjadi imam shalat, ujar arwady.

Asik ya mereka bakar api unggun

Dan kirakira sekitar pukul 20.00 wib saya tiba di pos pendakian burni telong. Salam-salam dulu sama pak adi kawan-kawan tim.
Setelah siap mengurus registrasi, tim melakukan pendakian ke gunung burni telong, bener meriah sekitar pas pukul 20.30 wib, wohoho malam Jumat kliwon.
Kami melakukan budaya seperti biasa, yakni berdoa sebelum mendaki dan pendakian pun dimulai. 

Setapak demi setapak kami berjalan melakukan pergerakan tanpa bola dan hanya menenteng carier saja yah cukup berat sih. Yang saya ingat waktu itu kalo gak salah arwady gak bawak tas dia sok-sok-an nitip sama erza. huahahaha kamvrett

Pintu rimba, shelter 1 dan 2 sudah kami lewati dan kami harus berenti istirahat tarik rokok dulu sebatang dua batang sambil bersenda gurau ngemeng-ngemeng bersama. Tak lama kemudian kami lanjut  kembali berjalan untuk menuju shelter 3. Sesampainya di shelter tiga sekitar pukul 12 kurang 30 menit. kami mendirikan tenda dan mencari kayu bakar disekitar untuk masak makanan. Seram juga pas lihat ga ada satupun tenda di sekitar kami, berarti cuma kami yang ada disana pada saat itu. untuk pertama kalinya saya merasakan burni telong sesepi ini tapi  itu merupakan sebuah rejeki namanya. bebas dari keramaian hehhe

Setelah makan selesai kami semua masuk kedalam tenda, dan tiduran sambil sharing pengalaman tak lama kemudian mereka ketiduran satu persatu. dalam hati saya waduh tinggal sendiri nih alhasil gatau ngomong sama siapa sayapun ikut tertidur. wkwkw


Pagi pun tiba kami melanjutkan perjalan summit ke puncak, tidak seperti biasanya kami bangun agak telat hahahah molor dah. Perjalan summit ini berbeda tidak seperti perjalanan dari pintu rimba, shelter 1,2,3 yang masih diselimuti pepohonan. Perjalanan yg cukup memiringkan dan kita harus melewati medan bebatuan cadas yang very good, ditambah hamparan bunga edelweis dan kantung semar yg banyak ditemui disekitar.

Jangan ditiru yo guys corat coret sambalado (batu alias vandalisme)
Ngapain ni orang ya? ada yg tau
Mengejar matahari, tapi matahari udah terbit bhuahahah
Lagi di endorse

Sebut saja bunga ditepi jalan (karena letaknya berada disamping jalur pendakian)


Apa yang terjadi ternyata badai mulai memasuki pikiran kami ettss kehidupan kami waduhh bukan juga pikiran dia ajak -*pikiran bang sarwo.

Kalau udah sampai disini ke puncak tuh gajauh lagi tingal beberapa menit lagi, itu udah kelihatan juga yuhuu.

 Sepi kali gunung ini serasa milik pribadi kalau kata Pak Adi "I feel free"
Cek vegetasi yang dulu pernah ada
Jangan Lupakan pesan ini


Sekian dan terima kasih, Salam Lestari

1 comments so far

Excellent information.I like the way of writing and presenting

123 hp oj2624 printer support


EmoticonEmoticon